Padasisi ini, “Alkitab” berperan utama sebagai “penyataan Allah” karena Allah sendiri memilih untuk menyatakan diri kepada manusia dan penyataan-Nya tertulis dalam Alkitab. Ini berarti Allah sendiri telah memilih “kebudayaan manusia” sebagai wahana penyataan-Nya. Manusia pada sisi lain (sebagai penerima/partisipan) menerima
Claudia Jessica Official Writer Pada artikel sebelumnya kita telah membahas sejarah terbentuknya Alkitab yang merupakan firman dari Allah. Kamu bisa baca di FaktaAlkitab Sejarah Alkitab, Firman Allah yang Hidup Perlu ribuan tahun untuk menghasilkan Alkitab yang ditulis dengan latar belakang yang berbeda-beda. Apakah isi Alkitab bertentangan satu dengan yang lain? Siapa yang Alkitab ceritakan di setiap isinya? Perjanjian Lama, dengan Bahasa Ibrani Sebelum ditulis, kisah–kisah tentang Allah dan hubungannya dengan manusia dikisahkan turun temurun secara lisan. Setelah manusia mengenal tulisan sekitar tahun 1800 SM, maka kisah–kisah lisan tadi mulai dituangkan dalam tulisan. Tulisan paling tua dalam Alkitab Ibrani, mungkin berasal dari tahun 1400 SM – 1300 SM. Kitab Kejadian diduga ditulis pada tahun 1400 SM pada jaman Musa. Meski ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa kitab Kejadian ditulis ulang jauh setelah Musa meninggal. Sementara kitab yang paling muda dalam Alkitab Ibrani Perjanjian Lama ditulis sekitar abad kedua SM, seperti kitab Daniel. Kita dapat perhatikan bahwa rentang waktu penulisan keseluruhaan Perjanjian Lama membutuhkan waktu tidak kurang dari 1000 tahun, yang ditulis menggunakan Bahasa Ibrani. Semua kitab dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum kelahiran Yesus, yang mana 97% isinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan sisanya dalam bahasa Aram, seperti beberapa bagian dalam Kitab Daniel dan Kitab Ezra. Septuaginta Awalnya, Kitab-kitab Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani. Atas permintaan Raja Ptolomeus II dari Alexandria, Mesir dan juga karena perkembangan komunitas Yahudi di luar Palestina, maka pada abad ketiga SM, para sarjana Yahudi di kota Aleksandria, menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani, yang memang pada saat itu merupakan bahasa yang dipakai oleh orang Yahudi yang hidup di sekitar wilayah Laut Tengah. Alkitab terjemahan ini dikenal sebagai Septuaginta, biasanya disingkat dengan LXX yang berarti tujuh puluh. Diceritakan ada 72 sarjana Yahudi yang menerjemahkan Alkitab Ibrani ke dalam bahasa Yunani. Septuaginta ini lalu dipakai oleh orang Yahudi yang tersebar di seluruh wilayah kekuasaan Romawi. BACA JUGA Fakta Alkitab Sejarah Alkitab – Perusakan Rumah Ibadah di Zaman Alkitab Perjanjian Baru, dengan Bahasa Yunani Perjanjian Baru terdiri dari 27 kitab. Yesus dan para murid adalah orang Yahudi yang menggunakan bahasa Aram dan memakai Alkitab Ibrani. Rasul Paulus dan jemaat Kristen mula–mula menggunakan bahasa Yunani. Kedua puluh tujuh kitab yang sekarang ada dalam Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani yang merupakan bahasa resmi kekaisaran Romawi saat itu. Kitab I Tesalonika adalah kitab paling tua dalam Perjanjian Baru, yang diperkirakan ditulis pada tahun 50 M oleh Rasul Paulus. Sementara kitab-kitab Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes ditulis antara tahun 60 M sampai dengan tahun 100 M. Bahasa Aram di zaman Yesus BACA HALAMAN SELANJUTNYA ->Bahasa Aram di zaman Yesus Pada zaman Yesus, orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dengan bahasa Aram, sedangkan bahasa Ibrani hanya digunakan oleh kalangan khusus dan untuk kepentingan ibadat. Sedangkan bahasa Yunani merupakan bahasa yang umum dipergunakan di wilayah Mediterania. Maka tak mengherankan bahwa Alkitab yang dipergunakan oleh para penulis kitab-kitab Perjanjian Baru adalah Alkitab terjemahan dalam Bahasa Yunani. Semua kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis sejak awal dalam bahasa Yunani. Karena itu, Kanon Kitab Suci Septuaginta-lah yang dipakai Gereja Katolik sebagai Kanon Perjanjian Lama. Kanon Alkitab Alkitab yang kita kenal saat ini, pada awalnya merupakan tulisan-tulisan yang terpisah-pisah berdasarkan rentang waktu dan jaman penulisannya. Alkitab bertumbuh sebagai bagian dari proses seleksi yang disebut kanonisasi, berasal dari kata “kanon”. Kata kanon secara harfiah memiliki arti gelagah atau buluh. Dalam dunia kuno, gelagah digunakan sebagai tongkat pengukur atau kayu penggaris untuk membuat garis yang lurus. Kanon Alkitab maksudnya adalah peraturan, standar, ukuran yang dipakai untuk menentukan kitab-kitab yang diakui diilhamkan oleh Allah sendiri. Pada tahun 367, Uskup Athanasius dari Aleksandria memberikan arti teologis pada istilah kanon. Kata ini dipakai untuk menunjuk kepada Alkitab. Oleh karena itu, kanon didefinisikan sebagai daftar naskah kitab-kitab dalam Alkitab berjumlah 66 kitab yang telah memenuhi standar peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik, yang diakui telah diinspirasikan oleh Allah serta memiliki otoritas penuh dan mutlak terhadap iman Kristen. Dalam Kanonisasi Alkitab akan dibagi menjadi dua bagian yakni kanonisasi Tanakh Alkitab Perjanjian Lama dan Kanonisasi Perjanjian Baru. BACA JUGA Fakta Alkitab Mengungkap Sejarah Penerjemahan Alkitab Bahasa Indonesia Dari Jaman Belanda Kanon Alkitab Perjanjian Lama Perdebatan mengenai kanon Perjanjian Lama sangat sedikit dibandingkan dengan Perjanjian Baru. Orang-percaya yang berbahasa Ibrani mengenali utusan-utusan Allah, dan menerima tulisan-tulisan mereka sebagai diilhamkan oleh Tuhan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan rujukan landasan pengkanonan Perjanjian Lama, yaitu - Kanon dikaitkan dengan nubuat - Kanon dikaitkan dengan perjanjian covenant - Kanon Perjanjian Lama dipastikan melewati rujukan-rujukan Perjanjian Baru terhadapnya - Kitab dalam kanon Perjanjian Lama harus ditulis dalam bahasa Ibrani, pengecualian untuk kitab-kitab dalam Aramaik seperti Daniel pasal 2-7, dan beberapa bagian dalam kitab Ezra Ezra 48–618; 712–26. - Kemudian tulisan itu harus disahkan dengan penggunaan di kalangan komunitas Yahudi, contoh Kitab Ester dengan hari raya Purim yang memungkinkannya dimasukkan dalam kanon. Di samping itu, tulisan itu harus mengandung salah satu tema besar dalam Yudaisme, seperti pemilihan, atau perjanjian, dan harus ditulis sebelum zaman nabi Ezra, karena dipercayai bahwa wahyu Tuhan sudah berhenti sejak saat itu. Kanon Alkitab Perjanjian Baru BACA HALAMAN SELANJUTNYA ->Kanon Alkitab Perjanjian Baru Kanonisasi Perjanjian Baru dimulai oleh bapa-bapa gereja mula-mula. Klemen dari Roma mencatat paling sedikit delapan kitab Perjanjian Baru tahun 95. Ignatius dari Antiokhia mengenali sekitar tujuh kitab tahun 115. Polikarpus, murid Rasul Yohanes, mengakui 15 kitab tahun 108. Di kemudian hari Irenaeus mencantumkan 21 kitab tahun 185. Hippolytus mengakui 22 kitab tahun 170-235. Tahun 367, Uskup Aleksandria Athanasius menyusun daftar Alkitab Perjanjian Baru dengan jumlah 27 kitab yang kita kenal sebagai kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Alkitab. Konsili Laodikea menjelaskan bahwa hanya Perjanjian Lama bersama dengan Apokripha dan 27 kitab-kitab Perjanjian Baru yang dibaca di gereja-gereja. Konsili Hippo tahun 393 dan Konsili Kartage tahun 397 juga meneguhkan ke 27 kitab yang sama sebagai kitab-kitab yang memiliki otoritas. Ada tiga prinsip yang dimiliki konsili-konsili ini dalam menentukan apakah suatu kitab Perjanjian Baru itu betul-betul diilhamkan oleh Roh Kudus. - Pertama, apakah penulisnya adalah seorang rasul atau memiliki hubungan dekat dengan seorang rasul - Kedua, apakah kitab itu diterima secara umum oleh Tubuh Kristus, dan - Ketiga, apakah kitab itu mengandung ajaran moral yang tinggi dan nilai-nilai rohani yang mencerminkan pekerjaan Roh Kudus Rentang waktu penulisan kitab-kitab yang kita kenal dalam Alkitab kita saat ini, memakan waktu sekitar 1500 tahun dari tahun 1400 SM-100 M. Bahkan proses pembentukannya menjadi Alkitab seperti yang kita kenal saat ini, membutuhkan waktu sekitar 1800 tahun 1400 SM - 367 M. Jika bukan karena kuasa Allah yang bekerja, maka mustahil terjadi pembentukan Alkitab yang membutuhkan waktu hampir 2000 tahun lamanya. Apa yang dilakukan oleh manusia dalam proses pengumpulan kitab-kitab Alkitab tidaklah sempurna, namun Allah, dalam kedaulatanNya, tanpa memandang kebodohan dan keras kepala kita, telah membimbing Gereja mula-mula untuk mengenali kitab-kitab yang diilhamkanNya. Yang paling menakjubkan, meski proses penulisan seluruh Alkitab terbentang dalam ribuan tahun, namun jika kita membaca secara teliti keseluruhan Alkitab, terlihat sangat jelas tentang kisah kasih Allah kepada manusia yang saling bertautan dari satu kitab ke kitab lainnya. Dengan mengetahui proses pembentukan Alkitab ini, menolong kita untuk tidak mudah digoyahkan dengan pendapat yang mengatakan bahwa kitab orang Kristen yang ada saat ini telah diselewengkan. BACA JUGA FaktaAlkitab Sejarah Alkitab, Penyusunan dan Penulisan Alkitab 3/3 Sumber Halaman Tampilkan per Halaman Akandibuka kelas baru angkatan IX, 6 Agustus 2007. Setiap hari Senin: 09:00 -14:00. Tempat Pendaftaran: Sekretariat Akademi Berea. Karawaci Office Park. Ruko Pinangsia Blok H-52 Lippo Karawaci, Tangerang. Tel: 021-55794149. Fax: 021-55794150. email: Berea21@gmail.com. Puji Astuti Official Writer Musik bukan hanya sebagai sarana hiburan atau relaksasi bagi jiwa dan pikiran, namun juga sudah selama ribuan tahun digunakan dalam peribadatan keagamaan, termasuk dalam agama Yahudi dan Kristen sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, musik merupakan bagian penting dalam penyembahan kepada Tuhan, walau tidak banyak catatan tentang hal itu pada perjalanan gereja mula-mula. Ada berapa jenis instrumen musik yang tercatat dalam Alkitab? Ada tiga kategori alat musik yang ada dalam Alkitab yaitu 1. Alat musik dawai atau menggunakan senar Alat musik dawai atau senar penggunaannya ada yang dipetik ada juga yang digesek. Salah satunya adalah kinor atau kecapi, alat musik ini biasanya dipetik. Daud adalah salah seorang tokoh Alkitab yang alat musik favoritnya adalah kecapi ini. "Biasanya dibuat dari kayu saru," demikian ungkap Bambang Kristanto Sitompul, Kabid Museum Lembaga Alkitab Indonesia. "Kalau Solomo itu, kecapinya -red dibuat dari kayu cendana." Selain kecapi, ada juga lyre, sebuah harpa berbentu U yang dimainkan dengan dipetik. Dan yang terakhir adalah Gambus, sebuah alat musik dengan 12 dawai yang dimainkan dengan cara digesek seperti biola, tapi juga bisa dengan dipetik. 2. Alat musik tiup atau menggunakan angin Untuk alat musik tiup ada beberapa jenis, pertama ada sofar atau sangkakala yang terbuat dari tanduk binatang, seperti tanduk rusa atau sapi Untuk cari tahu tentang Sofar lebih lengkap bisa dilihat DI SINI ; lalu ada seruling dan mishmar atau seruling Mesir; dan terakhir adalah terompet atau nafiri yang terbuat dari perak. 3. Alat musik perkusi yang ditabuh atau dipukul Alat musik perkusi di sini ada beberapa macam, ada yang digoyang, ditabuh juga diadu. Sebagai contoh adalah Sistrum, alat musik ini bentuknya mirip kecrekan yang suka dipakai oleh pengamen-pengamen saat ini. Alat musik ini menurut penelitian muncul pertama kali di Mesir, dan biasanya rangkanya terbuat dari besi atau kayu dan ada kawat di tengah dimana ada bulatan-bulatan tipis seperti koin, yang dimainkan dengan cara digoyangkan. Baca Juga Alat Musik Yang Buruk Vs Alunan Musik Yang Merdu Lalu selanjutnya ada Tamborin, bunyinya mirip dengan kecrekan, namun bisa dimainkan dengan ditabuh atau digoyangkan. Ada tiga jenis Tamborin, yaitu berbentuk bulat, ada juga yang berbentuk bintang Daud dan juga ada yang berbentuk ikan. Perkusi lainnya adalah tambur, bentuknya seperti gendang dan dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan ataupun menggunakan alat pukul kayu, yang serupa itu namun bentuknya lebih tipis adalah rebana Keluara 1520. Kemudian ada sebuah alat musik lainnya yaitu Ceracap. Ternyata ceracap ini adalah dua buah simbal kecil yang untuk memainkannya diikatkan di jari dan dibenturkan, maka akan keluar suara yang berdenting Mazmur 1505. Pengguna Alat Musik Dalam Alkitab Dalam Alkitab, dimana budaya patriarki sangat kental, penggunaan alat musik tidak bisa sembarangan. Ada beberapa alat musik yang memang dikhususkan hanya boleh dimainkan atau dibunyikan oleh laki-laki dalam sebuah ibadah, contohnya sofar. Sedangkan untuk perempuan,contoh yang tercatat di Alkitab adalah Mariam saudara Harun yang memainkan rebana dan menari-nari. Selain itu dalam Perjanjian Lama dan agama Yahudi, para imam hanya boleh dijabat oleh anak-anak lelaki orang Lewi atau keturunan Harun. Musik Dalam Pelayanan Musik dan pujian identik dengan hadirat Tuhan, itulah mengapa Daud saat bermain kecapi bisa membuat roh jahat yang menghinggapi Saul pergi. Di dalam Sorga sendiri, Alkitab menggambarkan penuh dengan suara puji-pujian bagi Tuhan. Di dalam Kitab Wahyu kita akan menemukan ayat-ayat dimana ada penyembahan, nyanyian dan suara terompet dan sangkakala. Musik bisa menjadi media bagi umat Tuhan untuk mendekatkan diri kepada penciptanya. Namun bukan alat musiknya yang membuka pintu kepada hadirat Tuhan itu sendiri, tetapi kuncinya terletak pada hati dan kehidupan pemain musik. Untuk itu pada jaman Perjanjian Lama para imam harus menguduskan dirinya untuk melayani dalam bait Allah. Demikian juga dengan saat ini, dalam keKristenan, hati dan hidup yang kudus dari pemain musik akan menjadi kunci penentu bagaimana musiknya berdampak saat ia melayani umat Tuhan. Baca Juga Alat Musik dan Alunannya Kamu bisa menonton video tentang Fakta Alkitab lainnya di YouTube JC Channel DI SINI. Atau klik pada gambar di atas untuk menonton Fakta Alkitab Tentang Alat Musik ini. Sumber JC Channel Halaman 1 FaktaAlkitab : Unsur-Unsur Dalam Paskah Bangsa Israel. Puji Astuti Official Writer. Bagi orang Kristen, Paskah adalah perayaan puncak atau utama karena saat itulah kita
Ayat Firman Tuhan Tentang KebudayaanAyat Emas Alkitab Tentang KebudayaanKumpulan Ayat Firman Tuhan LainnyaAyat Firman Tuhan Tentang – Ayat Alkitab tentang kebudayaan. Dalam kehidupan di masa sekarang, kita tak bisa memisahkan kebudayaan dan agama, keduanya saling hidup banyak cara menyikapi kebudayaan sesuai iman Kristen. Tapi tentu saja yang jelas kita tidak boleh mengikuti kebudayaan yang melanggar ketetapan agama kita mengetahui apa saja kebudayaan yang melanggar firman Tuhan, tentu saja kita harus melihat dalam Alkitab. Bila jarang membacanya, tentu kita tidak akan tahu dari itu di kesempatan ini akan kami jelaskan kepada Anda kumpulan ayat emas Alkitab atau firman Tuhan yang menjelaskan tentang kebudayaan. Anda dapat menyimak pembahasan lengkapnya pada ulasan di bawah Emas Alkitab Tentang KebudayaanTanpa banyak basa basi lagi, mari langsung kumpulan daftar ayat emas Alkitab atau firman Tuhan tentang kebudayaan. Anda dapat langsung melihat ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini.“Dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya.”Kisah Para Rasul 1621“Yesus berkata pula kepada mereka “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.”Markus 79“Orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.”Matius 156“Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.”2 Raja-Raja 1733“Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.”2 Raja-Raja 1734“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas.”1 Petrus 118Kumpulan Ayat Firman Tuhan LainnyaTidak cuma mengenai kebudayaan, ada banyak sekali kumpulan firman Tuhan lainnya yang bisa kita baca dan renungkan. Anda dapat membacanya pada artikel-artikel Emas Alkitab Tentang Giat BelajarKumpulan Ayat Alkitab Tentang Kakak BeradikAyat Emas Alkitab Tentang KedewasaanAkhir KataCukup sekian pembahasan dari kami mengenai ayat emas alkitab tentang kebudayaan. Semoa kita bisa memahami bagaimana harus hidup berdampingan antara kebudayaan dan Orang Kristen Terhadap KebudayaanHubungan Iman Kristen dengan KebudayaanSimbol Sakramen Baptis Kristen dan Katolik
Untukitu didirikanlah Instituut voor het Javaansche Taal (Lembaga Bahasa Jawa) pada 27 Februari 1832. Lembaga ini berfungsi mencangkokkan cara pandang baru ke dalam pemikiran orang Jawa. Pembentukan identitas baru masyarakat Jawa dimulai dengan langkah mengikis “spirit Islam”. (Lihat, Takashi Shiraishi, Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat
– Agama Katolik masuk dan berkembang di Nusantara pada periode kolonialisme dan imperialisme bangsa-bangsa Eropa. Penyebaran agama Katolik pertama kali dilakukan oleh bangsa Portugis, yang datang dengan tujuan mencari dalam melakukan penjelajahan, bangsa Portugis memang mengusung misi 3G, yaitu gold kekayaan, glory kejayaan, dan gospel agama. Baca juga Dampak Portugis di Malaka dan Maluku Kedatangan bangsa Portugis Pada abad ke-16 masehi, ajaran Kristen mulai memasuki wilayah Nusantara. Ketika itu, agama Islam sedang mengalami perkembangan pesat di Indonesia. Bangsa pertama yang membawa masuk ajaran Kristen Katolik ke Nusantara adalah Portugis, yang tengah melakukan penjelajahan dengan tujuan mencari satu tempat yang menjadi tujuan pelayaran Portugis ialah Kepualuan Maluku, yang menjadi pusat rempah-rempah. Ketika Portugis sampai di Maluku, kehadiran mereka disambut dengan baik oleh Kesultanan Ternate. Bahkan, Portugis juga diizinkan membangun benteng yang berfungsi sebagai pangkalan militer, pedagang, dan pusat agama di wilayah Ternate yang ada di Maluku Utara. Misi yang digunakan bangsa Portugis ketika melakukan pelayaran ialah misi Jesuit, sehingga di tempat yang didatangi dan ditempati, mereka akan melakukan pengabaran Injil. Mereka menganggap pengabaran Injil sebagai penyebaran pesan suci yang perlu dilaksanakan. Baca juga Latar Belakang Perlawanan Maluku terhadap Portugis
Sirapdi salah satu bangunan di Situs Goa Sunyaragi, yang merupakan Bangunan Cagar Budaya di Cirebon yang telah direvitalisasi melalui dana Tugas Pembantuan pada 2014. Kayu atau Alkitab telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan dialek di seluruh dunia. Naskah aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Ibrani, Aram dan Yunani Koine Yunani Kuno, tetapi dalam sejarahnya telah disalin dan diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa di sekitaran Timur Tengah. Setelah para rasul mulai mengabarkan Injil ke tempat-tempat lebih jauh, Alkitab pun diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dialek. Sampai bulan November 2012, Alkitab versi lengkap telah diterjemahkan ke dalam 518 bahasa, dan dalam bentuk sebagian ke dalam 2798 bahasa.[1] Penerjemahan Alkitab ke bahasa Indonesia dalam sejarah dimulai pada abad ke-17, bersamaan dengan kedatangan orang-orang Eropa terutama Portugis dan Belanda ke wilayah Nusantara. Namun, ada catatan-catatan kuno, bahwa Kekristenan sudah sampai ke Indonesia pada abad ke-7 atau sebelumnya, melalui Gereja Asiria Gereja Timur dan berdiri di dua tempat, diantaranya Pancur sekarang Deli Serdang dan Barus sekarang Tapanuli Tengah di Sumatra 645 SM.[2] Menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, Gereja Ortodoks adalah gereja yang pertama hadir dan datang ke Indonesia yang ditandai dengan kehadiran Gereja Nestoria yang merupakan corak Gereja Asiria di daerah Fansur Barus, di wilayah Mandailing, Sumatra Utara. Namun menurut Butler kata Fahsûr seharusnya ditulis Mansûr, yaitu sebuah negara pada zaman kuno yang berada di barat Laut India, terletak di sekitar Sungai Indus. Mansur merupakan negara paling utama yang terkenal di antara orang-orang Arab dalam hal komoditas kamfer al-kafur.[3]
3September 2021. Kemlu.go.id. Jusita Dewayani. Tari piring berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat. Tarian ini mencerminkan kehidupan masyarakat tradisional Minangkabau pada saat bekerja di sawah. Kebahagiaan sekaligus rasa syukur atas hasil panen yang sangat sukses dituangkan oleh petani melalui tarian tersebut.

Admin Spiritual Official Writer "Mandat Budaya" adalah tentang bagaimana kita secara kreatif mencurahkan apa yang Tuhan telah karuniakan kepada kita, dan menggunakannya untuk kemulian-Nya di dalam "marketplace." Mari kita menjadi relevan dengan dunia ini! Waktu kita melakukan itu maka kita akan jadi garam dan terang dunia. Dan Saudara akan bisa membawa banyak orang ke dalam kerajaan sorga. Itulah inti Mandat Budaya. Karena kita "bukan dari dunia", banyak orang Kristen yang memiliki sikap negatif terhadap budaya. Bagi mereka, Gereja ada dalam konflik yang berkepanjangan dengan dunia yakni "kita" melawan "mereka." Dan mereka menggunakan ayat seperti "barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah" Yakobus 44. Sementara itu di pihak lain Alkitab berisi ayat-ayat tentang kasih Tuhan bagi dunia ini seperti dalam Yohanes 316,17. Untuk memahami kontradiksi yang membingungkan ini kita perlu memahami arti istilah kata "dunia" yang dipakai dalam Alkitab. Ada 3 kata yang diterjemahkan menjadi kata dunia 1. Istilah kata "dunia" yang adalah susunan yang dibuat Allah karya besar untuk kesenangan-Nya 116...segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk DiaWahyu 411 KJV"Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kesenangan-Mu semuanya itu ada dan Kor. 519 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh untuk definisi dunia yang ini, yang Allah kasihi dan Yesus selamatkan, tidak sepenuhnya jahat! Tetapi dunia menderita efek dari dosa dan cara orang berdosa memperlakukannya. Itu sebabnya KPR 321 berkata bahwa rencana Allah untuk dunia sekarang ini adalah memulihkan segala sesuatu kembali kepada tujuan dan maksud awalnya. 2. Istilah kata "dunia" adalah tanah atau Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."Perhatikan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa Yang Yesus maksudkan "dunia" di sini adalah bangsa-bangsa, tanah, territorial geografi. Jadi kita harus pergi ke setiap bangsa, setiap Negara untuk memberitakan Istilah kata "dunia" adalah alam kejahatan dan pemberontakan angkuh melawan Allah Di alam kejahatan inilah setan penguasanya! Istilah dunia yang mengacu pada pemberontakan angkuh dan alam kejahatan inilah yang menurut Alkitab bahwa kita tidak boleh menjadi serupa dengannya. Ini adalah istilah dunia yang mengacu pada alam yang menentang Tuhan dan menganiaya orang BudayaKej. 215 TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman "mengusahakan" artinya adalah "membajak" atau "mengolah tanah." dalam Bahasa Latin digunakan kata "cultura", dan dari situ Saudara mendapat istilah "Kultur" atau "Budaya". Di sini kita mendapat suatu prinsip penting budaya adalah tujuan awal Allah bagi budaya bukanlah konsep yang berasal dari iblis, tetapi ini adalah konsep dari Allah! Budaya berarti mengambil bahan mentah dari Tuhan, kemudian mengusahakannya secara kreatif sehingga bisa menghasilkan potensi yang maksimal. Apa itu? Mungkin talenta menyanyi, talenta berbisnis, talenta mengajar, mungkin hati Saudara adalah dalam pekerjaan membagi belas kasih, mungkin Saudara hebat dalam menulis, dalam pengetahuan hukum, Saudara berbakat jadi sales. Apa pun bahan mentah yang Tuhan berikan pada Saudara, Saudara harus mengusahakannya, jadilah kreatif dengan bakat talenta Saudara...dan lepaskan sampai potensi maksimalnya... Gunakan hal tersebut untuk memberikan dampak serta produktivitas yang maksimal. Waktu Saudara melakukanya maka Saudara sementara melakukan BUDAYA! Dan karena budaya membutuhkan kreativitas, maka setiap kali kita melakukan budaya maka kita sementara merefleksikan gambar Tuhan -Allah Elohim- yang BudayaKejadian 127 -28 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Kita adalah IMAGO DEI, kita merefleksikan image Tuhan. Tetapi kita bukan hanya mencerminkan karakter Tuhan -kasih, baik dsb, kata ELOHIM artinya adalah TUHAN PENCIPTA/KREATOR. Jadi Saudara mencerminkan Elohim lewat kreativitas Saudara. Artinya setiap kali Saudara secara kreatif mengusahakan sesuatu hal, maka Saudara sebenarnya sementara merefleksikan gambar Tuhan! Dan dalam proses tsb maka Saudara memuliakan 128 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."1. "Beranakcuculah dan bertambah banyak" = MEMBANGUN dunia SOSIAL Bangunlah keluarga, gereja, kota.....bangunlah pemerintahan dan tegakkan hukum. 2. "taklukkanlah" = MANFAATKAN dunia ALAM Bercocoktanamlah, bangun bangunan, bangun computer, gubah lagu. Gunakan kayu untuk bangun rumah. Gunakan kapas untuk membuat baju. Gunakan silicon untuk membuat chip kita melakukan kedua hal tersebut, pada hakekatnya kita sementara MENCIPTAKAN BUDAYA dan MEMBANGUN PERADABAN. Dalam teologi, hal ini disebut sebagai "MANDAT BUDAYA." Waktu kita melakukan mandate budaya maka sebenarnya kita sementara diberikan hak istimewa untuk menjadi REKAN PENCIPTA dari Allah!Maz. 85-9. apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah Elohim, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya kambing domba dan lembu sapi sekalian, juga binatang-binatang di padang; burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut, dan apa yang melintasi arus lautanBekerja dan IbadahYang menarik adalah, kata CULTURA' dalam bahasa Latin juga merupakan akar kata Inggris tua CULT' -ibadah atau penyembahan. Jadi sejak awal di Taman Eden, BEKERJA dan IBADAH selalu berkaitan. Manusia sudah diberikan untuk bekerja dan beribadah. Dan tidak ada pemisahan di antara Alkitab adalah 1. PEKERJAAN kita harus ditunaikan selayaknya ibadah Kita harus bergantung pada Roh Kudus bahkan juga untuk karir kita. Untuk memperoleh hikmat bagaimana kita bisa hidup di dunia ini. Jadi dalam melakukan segala sesuatu, bungkuslah dalam doa. Pekerjaan dan ibadah kita itu harus menyatu. 2. IBADAH kita harus diperkaya oleh budaya yang kita kreatif kita, semakin berwarna kita, semakin mudah bagi kita untuk merasa nyaman menghampiri Tuhan. Itu sebabnya kita berusaha mengorganisasikan ibadah yang menyenangkan. Henry Van Til, menyatakan "Budaya adalah agama yang dipancarkan keluar"Dari Taman ke KotaBudaya bersifat progresif Horti kultura berkebun , Agri kultura bertani, Biotek kultura. Alkitab dimulai dengan sebuah taman di Kitab Kejadian , ditutup dengan sebuah kota di dalam Kitab Wahyu. Dimulai dengan Eden tetapi berakhir dengan Kota Yerusalem Baru. Eden adalah taman yang bagus, tetapi sesuatu yang simple. Tetapi Yerusalem Baru adalah sebuah mahakarya arsitektur, dengan dinding-dinding yang luar biasa, kanal-kanal, taman-taman... jalanannya terbuat dari emas murni sehingga transparan! Sejak Kejadian 1, umat manusia, apakah mereka orang percaya atau bukan, telah menjadi pembangun membangun kota yang pertama "Babel", Bait Suci Salomo, dan Taman Gantung Babilonia yang merupakan keajaiban dunia Kota modern abad 21 yang luar biasa megah. Mengapa? Karena ada MANDAT BUDAYA yang telah Tuhan tanamkan dalam hati setiap manusia. Kita ditentukan menajdi pembangun kota. Kita selalu ingin maju secara 219 Adam diberi tugas menamai dia melakukan itu, dia harus melakukan pengamatan yang teliti, analisa serta kesimpulan, inilah permulaan ILMU PENGETAHUAN sains. Apa itu sains? Observasi, analisa, kesimpulan. Kejadian 223 Adam jadi romantis. Dia melihat Hawa, istrinya, kemudian berkata, "Tulang dari tulangku dan daging dari dagingku." Dan Hawa disebut wanita -woman, karena diambil dari man. dengan menyusun puisi dalam memuji Hawa, Adam memulai SENI adalah Kunci Untuk Mencurahkan PotensiJadi di Eden kita melihat dari mana ilmu pengetahuan dan seni dimulai. Tetapi Tuhan bukan hanya memberikan segala sesuatu kepada Adam. Dia memberikan tanggung jawab kepada Adam untuk memeliharanya. Jadi Tuhan memberikan kepada Adam pekerjaan. Saudara harus jelas tentang ini pekerjaan BUKANLAH akibat dari dosa! Jauh sebelum dosa masuk, Adam sudah diberi pekerjaan untuk dia kerjakan. Tuhan telah memberikan kepada Adam pekerjaan, untuk membuat jari-jari tangannya kotor. Jadi pekerjaan bukanlah suatu hal yang jahat, kutuk atau hukuman atas Calvin, "Sermons of Deuteronomy" "Manusia perlu mengisi hidupnya dengan pekerjaan. Mengapa? Karena bukanlah sifat dasar manusia untuk menjadi balok kayu yang tidak berguna."Rasul Paulus harus memarahi jemaat di Tesalonika karena mereka terlalu malas. Mereka begitu terobsesi oleh kedatangan Yesus kali kedua sehingga tidak mau Tes. 310 "Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan."Pekerjaan Allah Menciptakan, melindungi, Manusia Mengusahakan peran nabi, memelihara peran imam, menaklukkan peran raja. Setiap kita terpanggil untuk jadi nabi, iman dan raja. Kita terpanggil untuk semua 3 peran ini, bukan salah satunya saja. Untuk bisa melakukan itu maka kita perlu kreatif dan kerja keras. Sebagai nabi, kita tidak hanya bernubuat lewat mulut kita, tetapi lewat hasil kreativitas & kerja keras kita, kita bernubuat pada dunia tentang Elohim yang adalah seorang pelayan. Bagaimana kita melayani? Dengan meningkatkan harkat manusia. Meningkatkan kualitas kehidupan. Membawa sukacita dan keceriaan kepada semua raja, kita harus menaklukkan dunia. Membawa budaya yang memuliakan Tuhan. Membuat semuanya tunduk pada ketuhanan Yesus Kristus adalah Teladan Terbaik KitaYesus tidak takut untuk menjadi relevan dengan masyarakat. Yesus rela bersentuhan dengan orang-orang yang diangap najis oleh orang lain. Dia dituduh menjadi "duniawi" bergaul dengan para pelacur dan pemabuk, serta menghadiri pesta yang diadakan oleh pemungut cukai. Tetapi Yesus sadar bahwa untuk memberikan dampak pada dunia, memamerkan kerohanian atau kepercayaan agamawi kita saja tidak kita memberikan dampak dan pengaruh kepada dunia 1. Kualitas hidup kita yang tinggi Kalau kita punya excellence dalam kehidupan kita, maka dunia akan senang. 2. Pengetahuan kita akan kebutuhan manusia. Maksudnya kita hidup di alam nyata. 3. Kemampuan kita untuk mengenali mengidentifikasikan diri dengan dunia yang telah 45-7 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku, supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki untuk mendudukinya. Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata Memang bangsa yang besar ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi. Sebab bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepada-NyaFirman Tuhan akan meningkatkan kualitas kehidupan. Saudara akan jadi kepala bukan ekor. Selalu naik, tidak turun. Diberkati waktu masuk, diberkati waktu keluar. "MANDAT BUDAYA" adalah tentang bagaimana kita secara kreatif mencurahkan apa yang Tuhan telah kauniakan kepada kita, dan menggunakannya untuk kemulian-Nya di dalam "marketplace." Mari kita menjadi RELEVAN dengan dunia ini!Waktu kita melakukan itu maka kita akan jadi garam dan terang dunia. Dan Saudara akan bisa membawa banyak orang ke dalam kerajaan sorga. Itulah inti MANDAT BUDAYA. Sumber Daniel P. Martono Halaman 1

SejarahGereja dan Aliran Denominasi Kekristenan. Gereja Mula-Mula. Gereja dimulai 40 hari sesudah kebangkitan YESUS (sekitar tahun 30 Masehi) YESUS sudah berjanji bahwa Dia akan mendirikan gerejaNya (Matius 16:18), dan dengan datangnya ROH KUDUS pada hari Pentakosta (Kisah 2:1-4), Gereja (“kumpulan yang dipanggil keluar”) secara resmi dimulai.
Suasana Misa Natal di Gereja katedral, Jakarta Pusat, Rabu 25/12. Foto Jamal Ramadhan/kumparan Selama ini materi tentang sejarah masuknya Kristen ke Indonesia dirangkum dalam kerangka misi Gold, Gospel, dan Glory bangsa Eropa. Kenyataannya, penyebaran agama Nasrani cukup kompleks, melibatkan pergumulan hegemoni antara bangsa-bangsa Barat yang pernah bercokol di utama VOC adalah perdagangan. Mereka tidak terlalu bergairah untuk menjalankan misi Kekristenan kecuali untuk tujuan profit. Hal ini berbeda dengan Portugis yang memang mengusung misi gospel. Sejarah mencatat masuknya kekristenan ke Indonesia dimulai pada abad ke-16 dengan penyebaran agama Katolik oleh Portugis. Belanda kemudian membawa agama Protestan pada awal abad memahami lebih jauh tentang sejarah masuknya agama Kristen di Indonesia, simak penjelasan lengkapnya berikut iniPortugis dan Misi Penyebaran Kristen Katolik di NusantaraIlustrasi Salib memperingati Paskah. Foto PixabayMengutip jurnal Portugis dan Misi Kristenisasi di Ternate oleh Usman Nomay 204, Kristen mulai memasuki wilayah Nusantara setelah Portugis berhasil merebut Malaka, pusat perdagangan di Asia Tenggara. Dari Malaka, mereka berlayar ke wilayah penghasil rempah-rempah yaitu tiba di Maluku mereka disambut dengan baik oleh Sultan Ternate, bahkan diberi kesempatan untuk membangun benteng. Orang-orang Portugis mengusung misi Jesuit, yaitu kapanpun dan dimana pun, pengabaran Injil adalah sebuah pesan suci yang perlu berdoa di gereja. Foto ShutterstockOleh sebab itu mereka mulai melaksanakan berbagai macam metode untuk mengajak orang-orang Ternate yang beragama Islam atau yang masih menganut dinamisme dan animisme untuk mengimani Kristen Katolik. Laki-laki Portugis mengawini budak-budak dan perempuan pribumi, kemudian menjadikan mereka penganut Katolik. Melalui politik devide et impera dan kerjasama dengan penguasa lokal dalam bidang perdagangan, Portugis mulai melakukan misi Jesuitnya. Kepada orang awam, Portugis memberikan pengetahuan bahwa agama Kristen memberi kedamaian dan misionaris, Franciscus Xaverius bahkan berhasil membaptis beribu-ribu orang. Selain Maluku, misi Katolik juga menyebar ke daerah-daerah lain seperti Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur, sebelum Portugis diusir dari Kepulauan Nusantara pada Agama Kristen Protestan di IndonesiaSejumlah umat Kristen Protestan menaiki tangga sebelum ibadah kebaktian Paskah di Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat GPIB Immanuel, Jakarta, Minggu 4/4. Foto Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTOMengutip jurnal Misi Kristen di Indonesia Kesaksian Kristen Protestan oleh Benyamin F. Intan 2015, mulanya dalam kontrak antara VOC dan Belanda tidak terdapat pasal tentang kekristenan. Namun pada 1623 VOC juga diharuskan menyebarkan misi motif utama VOC adalah perdagangan, maka dukungan terhadap penyebaran misi Protestan dilakukan selama hal tersebut mendatangkan keuntungan. Setelah kekuatan Portugis di Nusantara hancur, pejabat VOC beranggapan pengkonversian agama penduduk dari Katolik ke Protestan sangat penting agar loyalitas mereka berpindah dari Portugis ke sebab itu selama kurun waktu 1602-1800, VOC mengirimkan 254 pendeta dan 800 konselor Kristen. Mereka memang berhasil mengkristenkan banyak orang, namun karena VOC berorientasi pada keuntungan politik dan ekonomi, banyak ditemukan warga yang identitasnya saja Kristen, namun pada praktiknya tidak sesuai dengan apa yang diajarkan. Orientasi pada jumlah ini malah menghasilkan Kristen Pasundan, Kampung Sawah, Bekasi. Foto Nugroho Sejati/kumparanMengutip Kolonialisme dan Misi Kristen di Jawa karya Muhammad Isa Anshory 2011, dibandingkan VOC, pemerintah Hindia Belanda memberikan lebih banyak perhatian terhadap perkembangan Kristen di wilayah koloninya. Pemerintah bahkan memberikan gaji kepada para pendeta yang berkarya di Hindia untuk menjaga ketertiban dan keamanan, beberapa daerah yang berpenduduk mayoritas Muslim dinyatakan tertutup bagi kegiatan misi. Misionaris yang akan menyebarkan agama harus mengantongi izin terlebih dahulu dari pemerintah. Di era politik etis, persebaran Kristen semakin meluas. Para misionaris dengan bantuan subsidi pemerintah mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit dan balai-balai Agama Kristen Masuk ke Indonesia?Pengertian Misi JesuitMengapa VOC memiliki misi mengubah keyakinan masyarakat dari Katolik ke Protesta

Disisi lain, Misi sebagai Kontekstualisasi adalah penegasan bahwa Allah telah berpaling kepada dunia, Misi sebagai Kontekstualisasi melibatkan pembangunan berbagai teologi lokal serta Ide-ide kreatif dalam perealisasian kedua cara pandang baru terhadap misi. Kiranya dalam pembahasan kita kali dapat menambahwawasan kita semua.

Ayat Alkitab Tentang Kebudayaan Sebaiknya Dipahami Orang Kristen. Ada banyak orang Kristen yang sering tidak tahu tentang ayat-ayat Alkitab tentang budaya. Ini bisa jadi karena Allah tidak pernah secara eksplisit menyatakannya dalam ayat-ayat Alkitab. Bahkan, sebagian besar hanya dinyatakan secara tidak langsung. Karena itu agak sulit untuk memeriksa ini. Dibutuhkan waktu untuk berdoa dan mencari jawaban dari Tuhan apakah yang benar-benar harus dilakukan dengan tujuan budaya menurut pandangan Kristen tertentu. Sehingga jika Anda melakukannya tidak melukai Tuhan tetapi di sisi lain juga tidak mengecewakan orang lain. Karena itu, lebih baik untuk memahami beberapa ayat Alkitab berikut tentang budaya yang diberikan secara tidak langsung. Menurut Alkitab, seringkali budaya ini dinyatakan sebagai kebiasaan. Karena itu dalam kata tersebut ada lebih banyak istilah adat yang menggambarkan budaya yang berlaku. Dengan adanya kata tentang adat istiadat budaya, tentu menjadi salah satu yang harus direnungkan apakah diizinkan atau tidak. Karena beberapa merujuk pada asal mula dosa menurut Alkitab. Jadi itu tidak boleh dilakukan. 1. 1 Petrus 118 “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas.” Ayat inilah kunci bahwa kita umat Kristen telah ditebus dari dosa akibat budaya dan adat istiadat nenek moyang. Karena itu sebaiknya jangan kembali lagi pada hal tersebut. Hindari melakukan hal tersebut dan berpatoklah pada Allah saja dan firmanNya. Maka kita akan menerima keselamatan dan hidup kekal yang Allah janjikan. Penebusan Yesus telah membantu kita untuk merdeka dari dosa akibat adat budaya nenek moyang kita dahulu. 2. 2 Raja-Raja 1734 “Sampai hari ini mereka berbuat sesuai dengan adat yang dahulu. Mereka tidak berbakti kepada TUHAN dan tidak berbuat sesuai dengan ketetapan, hukum, undang-undang dan perintah yang diperintahkan TUHAN kepada anak-anak Yakub yang telah dinamai-Nya Israel.” Disini dikatakan bahwa bahkan Bangsa Israel yang disukai Allah sering kali lebih memilih adat istiadat nenek moyang. Padahal kebudayaan tersebut tidak sesuai firman. Di masa kini juga umat Kristen harus hati-hati supaya tidak berbuat kesalahan yang sama. Sikap orang Kristen terhadap kebudayaan juga penting, tetapi firman Allah jauh lebih penting. 3. 2 Raja-Raja 1733 “Mereka berbakti kepada TUHAN, tetapi dalam pada itu mereka beribadah kepada allah mereka sesuai dengan adat bangsa-bangsa yang dari antaranya mereka diangkut tertawan.” Dalam ayat di atas memang mengkisahkan bagaimana umat Allah masih mengikuti adat atau budaya bangsa lain dan hal ini dibenci oleh Allah. Oleh sebab itu sama halnya dengan saat ini, ada beberapa budaya yang tidak sesuai kehendak Allah. Sehingga harus dihindari. Jangan sampai mencemari tubuh Kristus dengan perbuatan tercela dan memiliki dosa. Sehingga kita selalu berkenan di hadapan Allah dan dilimpahi berkat berkepanjangan. 4. Matius 156 “orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.” Sebaiknya jika adat istiadat atau budaya tidak sesuai firman maka segera tinggalkan saja. Bersekutu dengan Tuhan akan membantu supaya tidak jauh dalam dosa melakukan budaya yang tidak disukai Allah. Sama halnya dengan penyembahan berhala, maka Allah menjadi tidak berkenan pada kita umatNya. Oleh sebab itu dengan berdoa atau bahkan puasa senin kamis menurut Kristen membantu kita memperoleh hikmat yang benar. 5 Markus 79 “Yesus berkata pula kepada mereka “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.” Sering kali kebudayaan atau adat istiadat bertentangan dengan kehendak Allah. Disinilah peranan Roh Kudus dalam memberikan jawaban apakah kebudayaan tersebut sesuai firman Tuhan atau tidak. Seperti budaya menghormati orang yang lebih tua tentu bukan hal yang salah. Tetapi budaya menghormati arwah leluhur pasti bertentangan dengan ajaran Allah. Hal inilah yang harus disikapi lebih bijaksana agar tidak jatuh dalam sifat dosa menurut Alkitab. 6. Kisah Para Rasul 1621 “dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum tidak boleh menerimanya atau menurutinya.” Ada banyak perintah Allah secara tidak langsung mengajak umat Kristen menjauhi budaya atau adat istiadat nenek moyang. Dalam arti adalah budaya yang tidak sesuai dengan firman Allah. Kebudayaan itu baik, tetapi sebagian tidak sesuai firman. Karena itu perlu bijaksana dalam menanggapi dan melakukan hal tersebut. Itulah beberapa ayat Alkitab tentang budaya dan penjelasannya. Memang, tidak banyak menyediakan dan membahas masalah ini secara langsung. Ada hal-hal demi hal-hal yang dijelaskan secara terpisah dan perlu hikmat bagi anak Allah untuk mengetahui tujuan dalam ayat tersebut. Karena itu Anda harus selalu ingat bagaimana berdoa dalam roh dan meminta informasi tentang karunia Roh Kudus dalam memahami pikiran Allah melalui firman-Nya. Termasuk jika ingin lebih merefleksikan budaya di sekitar kita. Ada yang diizinkan, ada yang tidak perlu atau tidak diizinkan. Dengan bimbingan Tuhan, tentu saja, kita akan menemukan lebih mudah untuk menentukan apa yang Tuhan inginkan dan apa yang tidak benar.
MkOZ.
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/32
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/22
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/318
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/42
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/445
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/46
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/14
  • 4ocvr93c6b.pages.dev/131
  • kebudayaan di dalam alkitab telah dimulai pada saat